Selasa, 26 April 2016

Elemen pada Gaya Industrial


Gaya desain interior industri adalah seni terapan di mana estetika dan usability suatu barang di sempurnakan, Gaya industrial biasanya menggunakan warna-warna monokromatik dan terkesan maskulin. Material yang digunakan biasa juga memakai bahan-bahan yang didaur ulang atau bahan-bahan industri seperti kaca, kayu, besi dan alumunium. Desain Industrial menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposis garis atau warna. Ciri ciri konsep industrial menggunakan material kasar seperti logam dan baja, lantai berbentuk acian dan sengaja di espos, didesain fungsional dengan latar belakang teknik yang sangat kuat. Dan biasanya tanpa finishing atau dibiarkan begitu saja dan apa adanya, batu bata akan terlihat menonjol di gaya industrial ini, karena tidak di aci dan di cat ulang.


Cara menimbulkan kesan industrial bisa dengan menggunakan sedikit permainan warna untuk aksesoris ruangan. Warna yang dominan seperti warna coklat hitam dan putih, dan furnitur furnitur yang di dominasi terbuat dari kayu dan besi. Elemen atas  pada gaya industrial biasanya tidak menggunakan plafond, melainkan atap expose dan rangka besinya cenderung lebih terlihat, atau beton yang di unfinishing.



Elemen sampingnya biasanya menggunakan material seperti batu bata yang di expose atau di unfinishing, tembok acian yang tidak di cat. Elemen bawah atau dasar biasanya menggunakan material lantai parket atau acian, lantai tidak diberi keramik atau granit sekalipun.

Itulah elemen pada gaya industrial dengan ciri utama bahwa semua elemen pada gaya ini di expose secara langsung tanpa finishing. Artikel lain tentang arsitektur dan interior Anda dapat mengaksesnya di sini.

Ulasan Singkat Gaya Vintage

Dekorasi rumah Vintage sangat populer pada zamannya saat ini Menggunakan dekorasi rumah vintage yang sangat ideal pada saat ini mempunyai nilai yang cukup mahal dibandingkan dengan tahun 90. Dalam masa sekarang ini interior vintage yang indah ini dapat bercampur dengan gaya modern seperti tata ruangan bergaya modern dipadukan dengan furniture bergaya vintage akan menghasilkan desain yang sempurna.


Desain interior Vintage adalah tentang menciptakan rasa pesona dan sejarah melalui potongan eklektik tua . Dengan menambahkan barang antik, Anda dapat mengembangkan suasana vintage. desain interior Vintage dapat dinikmati dengan cara merubah tatanan dengan pola dan susunan elektik tua. tempat yang sangat baik untuk menemukan barang berbau vintage adalah toko-toko antik .


Pada tahun 90’an desain interior vintage mulai mewabah dan disenangi, awalnya orang mulai menggilai pola bunga namun pada saat itu penempatan pola dengan tata ruang nya tidak terlalu cocok, seperti menggabungkan pola tersebut dalam setiap furniture rumah (sofa, karpet, wallpaper).

Itulah ulasan singkat gaya vintage, terimakasih telah berkunjung di blog ini. Artikel lain tentang arsitektur dan interiaor Anda dapat mengakasesnya di sini.


Contoh Trend Warna pada Furnitur Kayu

Pergeseran trend warna furniture ini mengikuti perubahan trend desain rumah. Tahun 2016 ini desain hunian berkiblat pada desain Industrialis, Rococo dan modern minimalis. Trend desain hunian tersebut juga mempengaruhi trend desain furniture.

Furniture dengan desain retro dan klasik modern banyak disukai untuk melengkapi desain rumah tersebut. Warna natural, warna patina dan warna recycle vintage menjadi trend warna finishing furniture untuk tahun ini. Hal ini terbukti dengan dominasi warna-warna tersebut pada pameran furniture di awal tahun ini, misalnya IFFINA dan IFEX.

  
1. Warna Natural

Furniture kayu dengan warna natural kembali menjadi primadona di dunia furniture. Trend hunian yang banyak menggunakan desain Industrialis dan rococo menjadi salah satu pemicu. Warna natural dari kayu menjadi pilihan cocok untuk melengkapi desain rumah karna natural yang menonjolkan keindahan serat kayu menjadi trend finishing untuk furniture kayu.


2. Warna Patina
Warna patina juga menjadi warna favorit untuk finishing furniture di tahun 2016 ini. Warna ini memberi kesan kayu yang telah lama teroksidasi dan terkena panas cukup lama, sehingga menghasilkan warna grey yang eksotik dimana menimbulkan kesan antik ala tahun ’50 atau ’70-an. Kesan antik akan semakin kuat apabila warna ini dikombinasikan dengan warna rustic.



 3. Daur Ulang Warna Vintage

Finishing kayu warna recycle vintage color juga menjadi primadona untuk tahun 2016 ini. Efek finishing ini membuat kayu terkesan seperti kayu recycle yang antik dan eksotik.

Itulah beberapa warna pada furnitur kayu yang telah menjadi trend dan beberapa ada yang masih digunakan hingga saat ini. Artikel lain tentang arsitektur dan interior Anda dapat mengaksesnya di sini.







Contoh Trend Desain Interior

Dalam dunia desain terdapat banyak sekali gaya-gaya interior. Kali ini kita akan membahas beberapa gaya interior yang telah menjadi trend.

1. Industrial Minimalis

Desain ini mengacu pada konsep kawasan industri (pabrik). Saat ini, konsep Industrial Minimalism merupakan desain yang paling banyak diterapkan oleh pelaku bisnis kafe dan restoran. Konsep ini lebih mengacu pada ornamen-ornamen yang seolah belum selesai. Misalnya menampilkan jalur pipa pembuangan atau kabel di langit-langit, hingga dinding yang masih batu bata. "Industrial minimalism dikenal juga sebagai gaya yang jujur, karena mengekspos semuanya, tanpa ada yang ditutupi. Konsep ini biasanya masuk dengan warna-warna yang mengandung unsur alam (earth tone).


2. Mixed Metal

Penggunaan aksesoris metal, seperti tembaga, perunggu, perak, atau besi bisa memberi kesan mewah pada ruangan. Selain itu, material metal khususnya tembaga merupakan bahan yang mudah didaur ulang (recycleable). Konsep ini mengusung konsep yang ramah lingkungan dan menonjol kan interior yang berkualitas. Konsep Mixed Metal juga banyak dipadupadankan dengan Industrial Minimalism, karena industrial banyak menonjolkan unsur metal.



3. Bold Geometris

Bold geometric adalah konsep dengan melihatkan ruangan yang memiliki pola-pola tebal .Awalnya, masyarakat Timur Tengah hanya menggunakan konsep ini di dinding dan pelapis lantai. Tapi kini, seiring dengan perkembangan zaman, gaya Bold Geometrics juga telah diterapkan dalam furnitur, seperti sarung bantal, sofa, meja, bahkan langit-langit.Saat ini, pola yang paling banyak digemari adalah chevron (pola panah atau gelombang runcing).



4. Moody Blue's

Blues dalam desain interior memberi atmosfer yang adem dan tenang. Selain itu warna biru (blue) dinilai bisa menjadi mood booster bagi banyak orang, terutama untuk mereka yang memang menyukai warna biru.

Itulah beberapa gaya dalam desain interior yang pernah menjadi trend. Artikel lain tentang arsitektur dan interior Anda dapat mengaksesnya di sini.

Interior Bergaya Shabby Chic

Secara harfiah, shabby chic  yang terdiri dari kata shabby  dan chic , memiliki arti lusuh dan bergaya. Sebagaimana arti harfiahnya, begitu pula pengertian shabby chic secara umum. Shabby chic  juga memiliki istilah lain, yakni Bohemian atau BoHo. Meskipun memiliki arti lusuh, Interior bergaya seperti ini akan terlihat anggun dan feminim. Gaya seperti ini pun banyak digemari oleh kalangan wanita.


Gaya shabby chic kental dengan warna-warna pastel yang lembut. Untuk gaya shabby chic, warna yang banyak digunakan adalah putih, merah muda, beige, dan biru muda. Akan tetapi, jangan takut bereksplorasi dengan warna lembut lainnya.Warna-warna seperti biru, merah muda, hijau, atau bahkan emas sekalipun yang dibuat secara lembut dapat menghiasi ruangan bergaya shabby chic. Warna-warna ini dapat diaplikasikan secara tidak merata pada panel dinding maupun furnitur pengisi ruangan, sehingga kesan unfinished pun dapat terasa muncul di ruangan. Kesan unfinished juga bisa hadir dari tampilan dinding bata yang tidak dilapis semen dan hanya dicat warna putih ataupun pada panel dinding yang dibuat dari papan kayu.

Untuk furnitur, biasanya digunakan furnitur bermaterial kayu yang dicat secara tidak merata agar terlihat usang seperti telah termakan waktu puluhan tahun. Tak jarang pula, furnitur dibuat rusak dengan goresan-goresan. Anda juga bisa mendapatkan kesan usang atau shabby tersebut dengan cara mengampelas perabot Anda.





Katun dan linen sering digunakan untuk menghias ruangan bergaya shabby chic. Yang paling banyak digunakan adalah kain linen. Material kain ini dapat berupa taplak meja, gorden, sarung bantal dan lain-lain. Jika ingin kain dengan motif, cobalah kain dengan motif bunga-bunga kecil.

Itulah ulasan singkat tentang gaya interior shabby chic. Semoga artikel ini membantu Anda, terimakasih telah berkunjung.Artikel lain tentang arsitektur dan interior Anda dapat mengaksesnya di sini.